By Prince Rusdy | At 04.01 | Label :
Web
| 0 Comments
1. Pengenalan PHP
PHP (akronim dari PHP Hypertext
Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki
kemampuan untuk memproses data dinamis.
PHP dikatakan sebagai sebuah server-side
embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan
akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML
biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan
hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di
server.
Pada prinsipnya server akan bekerja
apabila ada permintaan dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode
PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat dilihat pada gambar dibawah).
Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server
akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
q
Membaca permintaan dari
client/browser
q
Mencari halaman/page di
server
q
Melakukan instruksi
yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.
q
Mengirim kembali
halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.
Mengapa PHP?
q PHP dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda (Windows,
Linux, Unix, etc.)
q PHP merupakan web scripting
open source
q PHP mudah dipelajari
2. Syntax PHP
Kode PHP disimpan sebagai plain
text dalam format ASCII, sehingga kode PHP dapat ditulis hampir di semua editor
text seperti windows notepad, windows wordpad, dll. Kode PHP adalah kode yang
disertakan di sebuah halaman HTML dan kode tersebut dijalankan oleh server
sebelum dikirim ke browser.
Contoh file PHP (contoh.php):
<html>
<?
Print ("Contoh text yang menggunakan kode
PHP");
?>
</html>
Pada file .html, HTTP server hanya melewatkan content dari file menuju ke
browser. Server tidak mencoba untuk mengerti atau memproses file, karena itu
adalah tugas sebuah browser.
Pada file dengan ekstensi .php akan ditangani secara berbeda. Yang memiliki
kode PHP akan diperiksa. Web server akan memulai bekerja apabila berada diluar
lingkungan kode HTML. Oleh karena itu server akan melewati semua content yang
berisi kode HTML, CSS, JavaScript, simple text di browser tanpa
diinterpretasikan di server.
Blok scripting PHP selalu diawali
dengan <?php dan diakhiri dengan ?>. Blok scripting PHP dapat ditempatkan dimana saja di dalam dokumen. Pada
beberapa server yang mendukung, blok scripting
PHP dapat diawali dengan <? dan diakhiri dengan ?>. Namun, untuk
kompatibilitas maksimum, sebaiknya menggunakan bentuk yang standar (<?php
?>).
Setiap baris kode PHP harus diakhiri dengan semikolon (;). Semikolon ini
merupakan separator yang digunakan
untuk membedakan satu instruksi dengan instruksi lainnya.
PHP menggunakan // untuk membuat komentar baris tunggal atau /* dan */
untuk membuat suatu blok komentar.
3. Variabel PHP
Variabel digunakan untuk menyimpan
suatu nilai, seperti text, angka atau array. Ketika sebuah variabel dibuat,
variabel tersebut dapat dipakai berulang-ulang.
Pada PHP semua variabel harus
dimulai dengan karakter '$'. Variabel PHP tidak perlu dideklarasikan dan
ditetapkan jenis datanya sebelum kita
menggunakan variabel tersebut. Hal itu berarti pula bahwa tipe data dari
variabel dapat berubah sesuai dengan perubahan konteks yang dilakukan oleh
user. Secara tipikal, variabel PHP cukup diinisialisasikan dengan memberikan
nilai kepada variabel tersebut.
Contoh berikut
akan mencetak "PHP" :
$text = "PHP";
print "$text";
Identifier dalam PHP adalah case-sensitive, sehingga
$text dengan $Text merupakan variabel yang berbeda. Built-in function dan
structure tidak case-sensitive, sehingga echo dengan ECHO akan mengerjakan perintah yang sama. Identifier dapat berupa sejumlah huruf,
digit/angka, underscore, atau tanda dollar tetapi identifier tidak dapat
dimulai dengan digit/angka.